WhatsApp Image 2018-03-03 at 00.08.55

VISITASI: RUTINITAS PENUH MAKNA

Spread the love

Begitu lonceng berakhirnya waktu sekolah berbunyi, para siswa seminari berbondong menuju kapel sebelah utara kompleks SMA.  Keheningan menyeruak dalam setiap dinding kapel. Masing-masing seminaris berlutut di bangku yang sudah diperuntukan bagi mereka. Inilah kegiatan visitasi yang rutin dijalankan seminaris setiap hari: berdoa dalam keheningan.

Visitasi berasal dari bahasa Latin visitare yang artinya mengunjungi. Visitasi adalah kegiatan rutin harian yang dilakukan seminaris berupa kunjungan kepada Sakramen Maha Kudus, guna mengucapkan terima kasih kepada Tuhan atas setengah hari yang telah lewat, dan meminta berkat untuk setengah hari yang akan dihadapi. Visitasi diadakan setiap hari pukul 13.10 pada hari sekolah dan pukul 12.00 pada hari Minggu atau hari libur.

Kadang-kadang sebagai ganti visitasi, siswa memanfaatkannya untuk berdoa di depan gua Maria yang berjarak 30 m ke arah selatan kapela. 

Penuh Makna

 “Visitasi itu sangat bermanfaat bagi saya. Setelah memeras otak di jam-jam pembelajaran di kelas, kita bisa menjernihkan otak kita dengan berdoa dalam keheningan. Kita mempersembahkan segala yang kita lakukan, dan menyerahkan apa yang akan terjadi pada Tuhan”, kata Bryan Beka, ketua OSIS SMA Seminari, saat ditemui pada Minggu (18/03/2018) usai kegiatan visitasi.

“Dalam visitasi kita merenungkan kegiatan yang telah dilakukan, agar kita tidak melakukan kesalahan yang sama di hari-hari ke depan”, ujar Martino Djong, siswa kelas X dari Maumere.

Visitasi memang berguna bagi seminaris. Banyak dari mereka terbawa suasana keheningan, yang sangat membantu perkembangan hidup rohani. Tanpa keheningan, orang tak dapat merenung dan berefleksi dengan baik, orang tak dapat menyampaikan keluh kesah di hadapan Tuhan. Padahal dengan menyampaikan keluh kesah, hati kita menjadi lega.

Dengan kemudahan teknologi saat ini, orang dapat mencari hiburan dengan berselancar dalam dunia maya dan tenggelam dalam media-media sosial. Hal tersebut tidak dilakukan oleh para seminaris. Sebagai gantinya, mereka melakukan visitasi.

“Visitasi adalah saat jeda, saat beristirahat dalam Tuhan”, tandas Rm. Benediktus Lalo, Pr, Prefek SMA, saat dimintai komentarnya mengenai kegiatan tersebut. “Di saat kita merasa lelah dan tak berdaya, Tuhan hadir dan membantu. Kalau para siswa terbiasa melakukan hal ini setiap hari, mereka pasti akan merasakan manfaatnya di dalam hidup. Mereka akan menjadi kuat saat mengalami tantangan dan krisis”, lanjutnya.

Visitasi adalah saat kita mendengarkan panggilan Tuhan yang berseru, “Marilah kepadaKu kamu semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu” (Mat.11:28).

Sebagai kegiatan rohani yang dilakukan setiap hari, visitasi dapat menjadi rutinitas. Tapi kalau dijalankan dengan sungguh, visitasi menjadi rutinitas penuh makna (Penulis: Carlos Feto. Editor: Nani).

Comments are closed.