Tujuh puluh lima siswa kelas XI SMA Seminari St. Yohanes Berkhmans Todabelu mengikuti kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bertema “Suara Demokrasi” di English Room, pada hari pertama, Selasa, 12 November 2024.
Selain Projek Suara Demokrasi, para siswa kelas XI juga terlibat dalam P5 bertema “Bangunlah Jiwa dan Raganya”.
P5 Suara Demokrasi kali ini akan menghasilkan dokumen evaluasi kinerja OSIS periode 2024/2025 yang tengah berjalan serta rekomendasi dan rencana tindak lanjut untuk program-program OSIS ke depannya.
Projek ini didampingi oleh Ibu Trinoni Selestina Rasni, S. IP., selaku Fasilitator P5 Suara Demokrasi dengan dua anggota, yakni Ibu Maria Mertiana Bolo, S. Pd, dan Fr. Alberto Indrabayu Ta Tonggo, S. Fil.
Projek hari pertama tersebut diawali dengan penjelasan mengenai tema, topik, dan tujuan projek oleh Trinoni Selestina Rasni, S. IP., atau Ibu Noni. Selanjutnya, Ibu Noni memaparkan materi tentang “Aku Belajar Demokrasi dan Peran OSIS dalam Demokrasi Sekolah”. Setelah itu, para siswa diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan terkait materi yang telah dipaparkan.
Para siswa kemudian dibagi dalam 15 kelompok untuk mewawancarai romo, frater, guru, pegawai, dan anggota OSIS, yakni siswa kelas X dan XII. Topik-topik yang diwawancari, yakni kesan dan pesan terhadap kinerja OSIS periode 2024/2025 serta harapan untuk kinerja OSIS periode selanjutnya.
Salah satu kelompok, yakni kelompok Mgr. Albertus Soegijapranata, S.J., yang beranggotakan lima orang siswa, yakni Gio Demung, Roland Li, Adrian Weko, Rendra Sadang, dan Tuang Sape, berhasil mewawancarai tiga narasumber, yaitu Vito Dhae (siswa kelas XII A), Pak Ferdi Bai (Guru Fisika) dan Ibu Tris Elu Wea (Pegawai Tata Usaha).
Menurut Vito, “OSIS periode 2024/2025 bersifat dinamis atau kadang bagus dan kadang kurang bagus”. “Kepemimpinannya tidak konsisten. Hanya bagus di awal, tidak konsisten hingga akhir,” ungkapnya.
Ia berharap di waktu yang tersisa OSIS periode 2024/2025 mesti menumbuhkan kembali kesan-kesan yang positif. Hal itu bisa dibuat lewat kerja sama, keseriusan, dan komunikasi yang baik antara para pengurus OSIS.
Sementara itu, Ferdi, dalam pandangannya sebagai guru yang cukup lama mengabdi di Seminari dan pernah menjadi pembina OSIS, mengungkapkan bahwa OSIS periode ini kurang memperhatikan kebiasaan doa pagi bersama di setiap kelas. “Kebiasaan tersebut sudah makin memudar akhir-akhir ini,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa saat guru tidak masuk untuk jam pelajarannya atau jam belajar sore dan malam hari, para siswa sering kali tidak memanfaatkan waktu dengan baik untuk membaca ataupun mengerjakan tugas. “Perlu ada koordinasi yang baik dari pihak OSIS untuk hal ini,” tegasnya.
Ia berpesan kepada para pengurus OSIS untuk membangun kembali kekompakan dalam bekerja serta menegaskan kembali program-program OSIS yang telah dicanangkan, sehingga menciptakan konteks organisasi yang taat pada aturan. Ferdi juga berharap ke depannya pemilihan pengurus OSIS mesti selektif dengan mempertimbangkan aspek kualitas kedisiplinan.
Selain itu, bagi Tris, pengurus OSIS periode ini cenderung kuat melindungi teman-temannya dalam berbuat hal buruk, seperti bolos ke luar Seminari. “Mereka tidak berani menegur teman mereka yang berbuat salah,” ungkapnya.
Ia berharap ke depannya, para pengurus OSIS bisa menjadi teladan bagi warga OSIS dengan taat pada aturan, visi, misi Seminari. Selain itu, ia berharap agar para pengurus OSIS harus selalu menciptakan situasi kasih persaudaraan dalam kepemimpinannya, dengan menjauhkan tindakan-tindakan kekerasan dan perundungan, ketika ingin menyelesaikan persoalan.
Usai mewawancarai romo, frater, guru, pegawai, dan siswa, para siswa kembali ke English Room untuk beristirahat sejenak, sembari menyantap snack yang telah disediakan. Selanjutnya, para siswa diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil wawancara mereka.
Di akhir kegiatan, para siswa bersama para guru pendamping projek membuat evaluasi dan refleksi atas kegiatan yang telah dijalankan serta penegasan dan informasi untuk kegiatan hari kedua pada Kamis, 14 November mendatang. (Roland Reko Li).